Skip to content

YAKKUM

“Menjadi sehat adalah bagian dari pengalaman iman seseorang. Sampai hari ini kami hadir di sana melalui pelayanan kesehatan umum.”

YAKKUM adalah lembaga berbasis gereja yang bergerak di bidang kesehatan umum dan kemanusiaan.

Karya kami adalah perpanjangan tangan gereja untuk menyatakan kasih Allah bagi semua sampai ke ujung negeri.

Spirit Tulung

Spirit Tulung

Kami telah melakukan pelayanan kesehatan untuk masyarakat pada umumnya dan membangun mereka yang tertinggal.
Dengan Spirit Tulung, NO ONE LEFT BEHIND

Visi

Visi

Menuju sistem pengelolaan lembaga pelayanan kesehatan holistik yang unggul, bertumbuh dan terintegrasi dan mampu mentransformasi lembaga sejenis.
Misi

Misi

  1. Menghadirkan lembaga pelayanan kesehatan dalam mewujudkan karya kasih Allah.
  2. Berkontribusi positif pada kesejahteraan manusia dan lingkungan.
  3. Melayani secara holistik, menyeluruh dan inklusi.
  4. Membangun organisasi yang sehat, bertumbuh, terintegrasi serta berjejaring.
  5. Mengembangkan perilaku proaktif yang visioner antisipatif.

Perjalanan Sejarah

Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum

Sejarah penyelamatan manusia dari kemalangan dimulai sejak manusia jatuh ke dalam dosa. Sejak saat itulah/ keselamatan yang dimaknai sebagai damai sejahtera atau shalom terus diwartakan hingga Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia melalui wafat dan kebangkitan-Nya. Dalam penyertaan Roh Kudus, para murid pun dimampukan menjadi Rasul. Diutus ke pelosok dunia mengabarkan Injil karena keselamatan dari Allah dibagikan kepada segala bangsa melalui pertobatan, pemberdayaan, penyembuhan, pembebasan. Dari merekalah lahir jemaat Kristen mandiri yang disebut dengan Gereja yang bersama-sama ada untuk saling menopang.

Yesus Kristus, Sang Penyembuh

Sejarah penyelamatan manusia dari kemalangan dimulai sejak manusia jatuh ke dalam dosa. Sejak saat itulah/ keselamatan yang dimaknai sebagai damai sejahtera atau shalom terus diwartakan hingga Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia melalui wafat dan kebangkitan-Nya. Dalam penyertaan Roh Kudus, para murid pun dimampukan menjadi Rasul. Diutus ke pelosok dunia mengabarkan Injil karena keselamatan dari Allah dibagikan kepada segala bangsa melalui pertobatan, pemberdayaan, penyembuhan, pembebasan. Dari merekalah lahir jemaat Kristen mandiri yang disebut dengan Gereja yang bersama-sama ada untuk saling menopang.
Synaxis_of_the_Twelve_Apostles_by_Constantinople_master_(early_14th_c.,_Pushkin_museum)

Sampai akhirnya Gereja memiliki kekhususan pelayanan sebagai misi hidupnya di tengah dunia ini. Mereka pun memandirikan berbagai lembaga misi seperti Zending Medis yang hadir di Nusantara (Abad ke-18 sampai 19 dikenal dengan Hindia Belanda) untuk menjangkau dunia dengan pelayanan penyembuhan yang utuh.

scheurer 2

dr. Jan Gerrit Scheurer, seorang utusan Zending Medis datang ke Batavia tahun 1893 lalu ke Purworejo untuk memulai karya penyembuhan dengan membuka balai pengobatan. Dari Purworejo pula, oleh masyarakat dr. Jan Gerrit Scheurer dikenal sebagai dokter tulung sang perintis Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum yang disebut YAKKUM. Dengan dukungan Zending medis dan usaha mandiri, Scheurer dokter tulung berkebangsaan Belanda itu mengoptimalkan pelayanan medisnya dengan belajar Budaya Jawa di pusatnya yaitu di Surakarta yang kemudian dilanjutkan di Yogyakarta.

Jesoes Djuru Wiloedjeng

Hingga akhirnya dari Yogyakarta, melalui kliniknya di daerah daerah Bintaran, penyembuhan Dokter Tulung Scheurer sebagai karya kemanusiaan menjadi perhatian pihak Kraton, Swasta, dan kalangan Kristen di Belanda. Dari perhatian itu terbukalah pintu-pintu untuk mendirikan sebuah rumah sakit Zending. Maka lahirlah RS Petronella dengan konsep center healthcare. Disusul dengan kelahiran RS Zending lainnya. Di Klinik Bintara itu Dokter Tulung Scheurer memasang sebuah tulisan Goesti Jesoes Punika Djuru Wiloejeng Ingkang Sedjatos di ruang tunggu yang berarti “Tuhan Yesus adalah Penyembuh yang sejati,” sebagai kesaksian iman atas keterlibatannya dalam karya penyembuhan bersama-sama dengan Allah.

the-way-of-joy-greg-olsen

Dokter Tulung Scheurer tak segan mengajari dan melatih penduduk asli setempat menjadi asisten medisnya. Meski berbeda budaya dan bangsa, Scheurer membuka kesempatan pula bagi asistennya untuk saling mendoakan dalam ibadah rumah tangga. Egaliter partisipatif, itulah gaya Dokter Tulung Scheurer dalam menjalan karya penyembuhan sekaligus karya kemanusiaannya. Antara tahun 1893-1906 semasa Dokter Tulung Scheurer ada di Hindia Belanda, ia sudah melakukan home care bagi pasien-pasien yang tidak dapat pergi ke kliniknya. Itulah Jan Gerrit Scheurer, yang dikenal sebagai Dokter Tulung.

GKJ GKI 2

Sepeninggal Dokter Tulung Scheurer kembali ke Belanda, antara tahun 1931-1945 lahirlah Sinode Gereja-Gereja Kristen Jawa (atau yang dikenal dengan GKJ) dan Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah jawa Tengah (atau yang dikenal dengan GKI SW Jateng). Ke-dua Sinode itu dilahirkan dari dari Gereja-Gereja Belanda yang dikemudian hari dipercaya untuk melanjutkan karya penyembuhan yang dirintis oleh Zending. Dan hanya dua tahun berselang dari kemerdekaan Republik Indonesia muncullah perjanjian yang disebut Kwitang Accord berangka tahun 1947 yang salah satunya berisi rencana melanjutkan keberlangsungan misi penyembuhan yang utuh melalui RS Zending, paska transisi kekuasaan dari Belanda, Jepang, dan Merdekanya Republik Indonesia. Melalui Kwitang Accord pula Djejasan Roemah-Roemah Sakit Kristen atau JRSK yang didirikan tahun 1950 mulai dipersiapkan.

Logo YAKKUM 3d

Setelah JRSK lahir, melalui persidangan Sinode GKJ & GKI SW Jateng sepakat, untuk mengumpulkan persembahan guna menopang kegiatan misi gereja (termasuk misi penyembuhan) Serta mengirimkan utusan-utusan Klasis untuk hadir dan terlibat dalam perjalanan pengelolaan lembaga seperti JRSK. Gereja mengawalnya untuk setia dalam misi penyembuhan yang utuh tanpa terjebak tergerus tuntutan lain-lainnya. Barulah di tahun 1964, JRSK berubah nama menjadi YAKKUM atau Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum dengan orintasi memperluas lingkup pelayanan. Dari preventif, kuratif, rehabilitatif, promotif, hingga trasformatif.

Skip to content